Ragam jenis makanan khas Aceh beserta resep pembuatannya menawarkan petualangan kuliner yang kaya akan rempah dan cita rasa unik. Dari mie Aceh yang legendaris hingga kue bhoi yang manis, kuliner Aceh mencerminkan sejarah, budaya, dan keberagaman pengaruh luar yang telah meresap ke dalam tradisi masak-memasak di Serambi Mekkah ini. Bahan baku lokal yang melimpah, dipadukan dengan teknik pengolahan turun-temurun, menghasilkan hidangan-hidangan yang tak hanya lezat, tetapi juga sarat makna budaya.
Jelajah kuliner Aceh dimulai dengan memahami sejarah perkembangannya yang dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari letak geografis yang strategis hingga percampuran budaya. Aroma rempah-rempah khas seperti kayumanis, cengkeh, dan lada hitam akan langsung menyambut Anda, menjadi ciri khas yang membedakan masakan Aceh dengan daerah lain di Indonesia. Dalam uraian berikut, kita akan mengupas tuntas aneka resep makanan Aceh, teknik pengolahannya, serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Ragam Kuliner Aceh
Aceh, provinsi paling barat Indonesia, menawarkan kekayaan kuliner yang luar biasa. Perpaduan budaya, sejarah, dan letak geografisnya yang strategis telah membentuk cita rasa unik dan beragam dalam hidangan-hidangannya. Pengaruh budaya Melayu, Arab, India, dan Cina turut mewarnai ragam masakan Aceh, menciptakan perpaduan cita rasa yang kompleks dan menggugah selera.
Sejarah kuliner Aceh berkembang seiring dengan sejarah perdagangan rempah-rempah yang pernah jaya di kawasan ini. Rempah-rempah melimpah seperti lada, cengkeh, dan kayu manis menjadi ciri khas dan dasar dari banyak resep tradisional. Pengaruh budaya asing yang datang dan menetap di Aceh juga memberikan kontribusi besar dalam diversifikasi kulinernya, menghasilkan beragam teknik memasak dan jenis hidangan baru.
Ciri Khas Rasa dan Bahan Baku Makanan Aceh
Masakan Aceh dikenal dengan cita rasanya yang kaya rempah, gurih, dan sedikit pedas. Penggunaan rempah-rempah yang melimpah, seperti lada hitam, cabai, kunyit, jahe, dan lengkuas, memberikan aroma dan rasa yang khas. Bahan baku utama yang sering digunakan antara lain ikan laut segar, daging sapi, ayam, dan berbagai jenis sayuran lokal. Kelapa juga menjadi bahan penting dalam banyak hidangan, baik sebagai santan maupun minyak kelapa.
Klasifikasi Makanan Aceh
Jenis Makanan |
Contoh |
Ciri Khas |
Bahan Baku Utama |
Makanan Laut |
Ikan Bakar Aceh, Kuah Pliek U |
Gurih, sedikit pedas, aroma rempah kuat |
Berbagai jenis ikan laut segar |
Makanan Berkuah |
Kare Kambing, Mie Aceh |
Kaya rempah, gurih, pedas |
Daging kambing, daging sapi, ayam |
Makanan Manis |
Kue Bhoi, Wajik |
Manis, legit, tekstur lembut |
Tepung beras, gula merah, santan |
Makanan Berat |
Nasi Gurih, Sate Matang |
Nasi gurih dengan lauk pendamping |
Beras, daging, ikan |
Lima Makanan Aceh Terpopuler
Popularitas makanan Aceh ditentukan oleh cita rasa yang unik, sejarahnya yang kaya, dan ketersediaan bahan baku. Berikut lima makanan Aceh yang paling populer:
- Mie Aceh: Popularitasnya karena perpaduan rasa gurih, pedas, dan asam yang khas. Tekstur mie yang kenyal dan beragam pilihan topping (daging sapi, seafood) menambah daya tariknya.
- Kare Kambing: Hidangan berkuah kental dan kaya rempah ini menjadi favorit karena cita rasa rempahnya yang kuat dan daging kambing yang empuk.
- Ikan Bakar Aceh: Kelezatan ikan laut segar yang dibakar dengan bumbu rempah menjadikannya hidangan yang digemari. Aroma asap dan rasa gurihnya sangat menggugah selera.
- Sate Matang: Sate khas Aceh ini menggunakan daging sapi yang dibumbui dengan rempah-rempah dan dipanggang hingga matang sempurna. Tekstur daging yang empuk dan rasa gurihnya menjadi daya tarik utama.
- Kuah Pliek U: Sup khas Aceh ini terbuat dari ikan dan sayuran dengan bumbu khas. Kuah yang gurih dan sedikit asam membuat hidangan ini digemari berbagai kalangan.
Aneka Resep Makanan Khas Aceh
Aceh, provinsi di ujung barat Indonesia, kaya akan kuliner mahjong ways yang lezat dan unik. Cita rasa rempah-rempah yang kuat menjadi ciri khas masakan Aceh, menghasilkan hidangan yang menggugah selera. Berikut beberapa resep makanan khas Aceh yang dapat Anda coba di rumah.
Mie Aceh
Mie Aceh merupakan salah satu ikon kuliner Aceh. Tekstur mie yang kenyal berpadu dengan kuah rempah yang kaya akan rasa, menjadikannya hidangan yang begitu digemari. Variasi Mie Aceh pun beragam, mulai dari Mie Aceh Goreng, Mie Aceh Kuah, hingga Mie Aceh Seafood. Berikut resep Mie Aceh Kuah sebagai contoh:
- Bahan-bahan: 250 gram mie kuning basah, 150 gram daging sapi (iris tipis), 100 gram udang, 50 gram tauge, 1 batang daun bawang (iris), 2 buah cabai merah (iris), 2 sdm minyak goreng, 4 siung bawang putih (haluskan), 3 siung bawang merah (haluskan), 1 ruas jahe (geprek), 1 ruas lengkuas (geprek), 1 batang serai (geprek), 2 lembar daun salam, 1 sdt merica bubuk, 1 sdt ketumbar bubuk, ½ sdt kunyit bubuk, garam dan gula pasir secukupnya, air secukupnya.
- Cara membuat: Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum. Masukkan jahe, lengkuas, serai, dan daun salam. Tumis hingga layu. Tambahkan daging sapi, aduk hingga berubah warna. Masukkan udang, cabai merah, merica, ketumbar, dan kunyit bubuk.Tambahkan air secukupnya, lalu didihkan. Masukkan garam dan gula pasir secukupnya. Setelah kuah mendidih, masukkan mie dan tauge. Masak hingga mie matang dan kuah menyusut. Taburi dengan daun bawang sebelum disajikan.
Tips: Untuk Mie Aceh Goreng, cukup tiriskan kuah dan tumis kembali mie dengan bumbu yang lebih kering dan sedikit kecap manis.
Baca Juga Artikel Ini : Website
Nasi Gurih Aceh
Nasi Gurih Aceh merupakan nasi yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah, menghasilkan aroma dan rasa yang khas. Teksturnya pulen dan gurih, cocok disantap dengan berbagai lauk pauk.
- Bahan-bahan: 4 cup beras, 2 cup santan kental, 1 cup air, 2 lembar daun salam, 1 batang serai (geprek), 2 ruas lengkuas (geprek), 2 cm jahe (geprek), 2 siung bawang putih (geprek), garam secukupnya.
- Cara membuat: Cuci bersih beras. Campur beras, santan, air, daun salam, serai, lengkuas, jahe, dan bawang putih dalam panci. Aduk rata. Masak dengan api sedang hingga nasi matang dan air meresap. Beri garam secukupnya sebelum disajikan.
Kuah Pliek U
Kuah Pliek U adalah kuah khas Aceh yang terbuat dari fermentasi ikan teri. Rasa asam dan gurihnya sangat khas, dan sering digunakan sebagai pelengkap berbagai hidangan Aceh. Variasi Pliek U dapat dibuat dengan menambahkan berbagai jenis ikan atau sayuran.
- Bahan-bahan: 250 gram ikan teri (kering), 100 gram belimbing wuluh, 100 gram asam sunti (bisa diganti dengan asam jawa), 1 buah tomat (iris), 2 siung bawang putih (haluskan), 1 ruas jahe (geprek), 1 batang serai (geprek), garam dan gula pasir secukupnya, air secukupnya.
- Cara membuat: Cuci bersih ikan teri. Rebus ikan teri hingga lunak. Haluskan ikan teri yang sudah direbus. Campur ikan teri yang sudah dihaluskan dengan belimbing wuluh, asam sunti, tomat, bawang putih, jahe, dan serai. Tambahkan air secukupnya, lalu didihkan.Beri garam dan gula pasir secukupnya. Aduk rata. Kuah Pliek U siap disajikan.
Ayam Tangkap
Ayam Tangkap merupakan hidangan ayam goreng khas Aceh yang memiliki sejarah panjang. Konon, nama “Tangkap” berasal dari cara penyajiannya yang unik, yaitu ayam disajikan langsung di atas piring tanpa menggunakan wadah lain. Rempah-rempah yang digunakan menghasilkan aroma dan rasa yang sangat khas dan menggugah selera. Penyajiannya umumnya dengan nasi putih dan sambal.
- Bahan-bahan: 1 ekor ayam kampung (potong 8 bagian), 2 batang serai (geprek), 4 lembar daun jeruk purut, 2 cm jahe (geprek), 4 siung bawang putih (geprek), 1 sdt kunyit bubuk, ½ sdt merica bubuk, garam dan gula pasir secukupnya, minyak goreng secukupnya.
- Cara membuat: Lumuri ayam dengan bumbu halus (jahe, bawang putih, kunyit bubuk, merica bubuk, garam, dan gula pasir). Diamkan selama 30 menit. Goreng ayam hingga matang dan kecokelatan. Sajikan dengan nasi putih dan sambal.
Kue Bhoi
Kue Bhoi adalah kue tradisional Aceh yang memiliki tekstur lembut dan kenyal. Warnanya cenderung cokelat muda hingga kecoklatan, bergantung pada jenis gula aren yang digunakan. Bentuknya bundar pipih, dan rasanya manis legit.
- Deskripsi tekstur dan warna: Kue Bhoi memiliki tekstur lembut dan kenyal di dalam, dengan permukaan yang sedikit kering. Warnanya cokelat muda hingga cokelat tua, tergantung pada jumlah dan jenis gula aren yang digunakan. Warna cokelat berasal dari gula aren yang dimasak bersama bahan-bahan lainnya.
Bahan Baku dan Teknik Pembuatan: Ragam Jenis Makanan Khas Aceh Beserta Resep Pembuatannya
Masakan Aceh kaya akan rempah dan teknik pengolahan yang unik, menghasilkan cita rasa yang khas dan berbeda dari masakan daerah lain di Indonesia. Kekayaan alam Aceh menjadi pondasi utama dalam menciptakan aneka hidangannya, mulai dari rempah-rempah hingga bahan baku utama seperti ikan, daging, dan sayuran. Penggunaan rempah yang melimpah dan teknik pengolahan yang spesifik membentuk karakteristik rasa dan aroma yang kuat dalam setiap sajian.
Bahan baku utama dalam masakan Aceh sangat beragam, dipengaruhi oleh letak geografis Aceh yang berada di pesisir dan memiliki dataran tinggi. Ikan laut segar, seperti ikan tongkol, tenggiri, dan kakap, menjadi bahan dasar banyak hidangan. Daging sapi, kambing, dan ayam juga banyak digunakan, sementara aneka sayuran seperti cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, serai, dan beragam rempah lainnya menjadi penyedap utama.
Sumber bahan baku ini berasal dari perikanan lokal, peternakan, dan pertanian di Aceh. Kualitas bahan baku segar ini turut menentukan cita rasa autentik masakan Aceh.
Teknik Memasak Khas Aceh
Teknik memasak khas Aceh melibatkan penggunaan rempah-rempah yang melimpah dan beragam teknik pengolahan. Rempah-rempah tersebut biasanya ditumbuk halus atau diulek sebelum dimasak, menciptakan aroma dan rasa yang kompleks. Penggunaan santan kelapa juga menjadi ciri khas, menambah kekayaan rasa dan tekstur creamy pada banyak hidangan. Teknik lain yang umum adalah menggoreng, merebus, dan mengkukus, seringkali dikombinasikan untuk mencapai tekstur dan rasa yang optimal.
Proses marinasi daging juga umum dilakukan untuk menambah cita rasa dan melembutkan tekstur.
Perbedaan mencolok antara teknik memasak makanan Aceh dengan daerah lain di Indonesia terletak pada penggunaan rempah yang lebih berani dan melimpah. Masakan Aceh cenderung memiliki rasa yang lebih kuat dan kaya, dengan aroma rempah yang sangat dominan. Teknik pengolahannya pun seringkali lebih kompleks, melibatkan beberapa tahapan memasak untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sementara banyak masakan Indonesia lainnya mengutamakan keseimbangan rasa, masakan Aceh lebih berani mengeksplorasi rasa kuat dan kompleks.
Teknik Pengolahan Makanan Khas Aceh yang Unik
Ada beberapa teknik pengolahan makanan khas Aceh yang unik dan patut diperhatikan. Keunikan ini tidak hanya terletak pada prosesnya, tetapi juga pada hasil akhir yang dihasilkan.
- Perebusan dengan Rempah-rempah yang Diracik Khusus: Teknik ini umum digunakan dalam membuat kuah kari Aceh. Rempah-rempah seperti kayumanis, bunga lawang, cengkeh, dan kapulaga direbus bersama daging dan santan, menghasilkan kuah yang kaya rasa dan aroma yang khas. Proses perebusan yang lama memungkinkan rempah-rempah melepaskan aroma dan cita rasanya secara optimal.
- Penggunaan Daun-Daun Herbal: Beragam jenis daun herbal seperti daun salam koja, daun pandan, dan daun jeruk purut sering digunakan dalam masakan Aceh. Daun-daun ini tidak hanya menambah aroma, tetapi juga memberikan sentuhan rasa yang segar dan unik pada hidangan. Penggunaan daun herbal ini memberikan karakteristik tersendiri yang sulit ditiru.
- Pemanggangan dengan Batu Bara: Teknik pemanggangan menggunakan batu bara ini sering digunakan dalam mengolah ikan atau daging. Proses pemanggangan dengan batu bara memberikan aroma asap yang khas dan tekstur yang sedikit gosong di bagian luar, menciptakan cita rasa yang unik dan lezat. Teknik ini memberikan sentuhan tradisional yang kental.
Pengaruh Rempah-rempah terhadap Rasa dan Aroma Masakan Aceh
Penggunaan rempah-rempah yang berbeda secara signifikan memengaruhi rasa dan aroma masakan Aceh. Misalnya, penggunaan cabai merah akan menghasilkan rasa pedas yang kuat, sementara penggunaan jahe dan kunyit akan memberikan rasa hangat dan sedikit pahit. Kapulaga dan cengkeh memberikan aroma dan rasa manis yang khas, sementara serai dan lengkuas memberikan aroma yang segar dan sedikit harum. Kombinasi rempah-rempah inilah yang menciptakan karakteristik rasa dan aroma yang kompleks dan unik pada setiap hidangan Aceh.
Kekayaan kuliner Aceh, dari Mie Aceh hingga Nasi Gurih, memiliki resep turun-temurun yang menarik untuk diulas. Menikmati sajian tersebut terasa lebih lengkap jika ditemani secangkir kopi Aceh yang nikmat. Untuk menemukan kopi berkualitas, Anda bisa mengunjungi Kedai Kopi Sejahtera, informasi lokasi dan kontaknya dapat dilihat di sini: Lokasi dan kontak kedai kopi Sejahtera di Banda Aceh.
Setelah menikmati kopi, jelajahi lebih dalam lagi ragam resep makanan khas Aceh, dari yang sederhana hingga yang paling kompleks, untuk menemukan cita rasa autentik Aceh.
Sebagai contoh, Mie Aceh yang menggunakan rempah seperti cabai, bawang putih, dan jahe akan menghasilkan rasa yang pedas dan gurih. Sementara itu, gulai kambing Aceh yang menggunakan rempah seperti kayumanis, bunga lawang, dan cengkeh akan memiliki rasa yang lebih manis dan aromatik. Perbedaan penggunaan rempah ini menghasilkan variasi rasa yang luas dan kompleks dalam masakan Aceh.
Nilai Budaya dan Sosial Kuliner Aceh
Kuliner Aceh, dengan kekayaan rempah dan cita rasa uniknya, bukan sekadar sajian makanan. Ia merupakan cerminan nilai budaya dan sosial yang telah terpatri selama berabad-abad dalam kehidupan masyarakat Aceh. Makanan-makanan tersebut tidak hanya memenuhi kebutuhan perut, tetapi juga berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan, dari ritual adat hingga interaksi sosial sehari-hari.
Nilai Budaya dalam Aneka Masakan Aceh
Setiap hidangan khas Aceh mengandung nilai budaya yang mendalam. Misalnya, Mie Aceh, dengan kuah yang kaya rempah dan pilihan daging (sapi, kambing, atau seafood), merepresentasikan keberagaman sumber daya alam dan keahlian kuliner masyarakat Aceh. Kehadiran berbagai jenis sambal yang pedas, mencerminkan karakter masyarakat Aceh yang dikenal tegas dan berani. Sementara itu, Keumamah (ikan fermentasi) yang memiliki aroma khas dan rasa unik, menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya laut secara maksimal dan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan.
- Nasi Uduk: Nasi uduk, meskipun sederhana, menunjukkan keakraban dan keramahan dalam budaya Aceh. Nasi uduk seringkali disajikan dalam berbagai acara, menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang.
- Sate Matang: Sate Matang, dengan bumbu rempah yang khas dan cara penyajiannya yang unik, melambangkan keuletan dan kesabaran dalam proses pembuatannya, sekaligus mencerminkan rasa kebersamaan dalam menikmati hidangan ini.
- Rajeun: Rajeun, kue tradisional Aceh, melambangkan kehalusan dan kesenian dalam pengolahan makanan. Bentuk dan rasanya yang beragam mencerminkan kekayaan budaya Aceh yang multifaset.
Peran Makanan Aceh dalam Upacara Adat dan Tradisi
Makanan Aceh memiliki peran krusial dalam berbagai upacara adat dan tradisi. Sajian makanan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan-perayaan penting, seperti pernikahan, kelahiran, khitanan, dan hari raya keagamaan. Jenis dan jumlah makanan yang disajikan pun disesuaikan dengan makna dan arti dari acara tersebut. Misalnya, hidangan istimewa akan disajikan dalam acara pernikahan untuk menunjukkan kemakmuran dan kebahagiaan keluarga.
Pengaruh Budaya Luar terhadap Kuliner Aceh
Sepanjang sejarah, Aceh telah berinteraksi dengan berbagai budaya luar, yang turut memengaruhi perkembangan kulinernya. Pengaruh India, Arab, dan Tiongkok terlihat dalam penggunaan rempah-rempah tertentu, teknik pengolahan, serta beberapa jenis hidangan. Namun, masyarakat Aceh mampu menyerap dan mengadaptasi pengaruh tersebut sehingga tetap mempertahankan ciri khas kulinernya yang unik.
Makanan Aceh bukan hanya sekadar cita rasa, tetapi juga representasi dari identitas budaya Aceh yang kaya, beragam, dan tangguh. Ia merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang. Melalui cita rasanya yang khas, makanan Aceh mampu menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Makanan Aceh sebagai Perekat Hubungan Sosial
Makanan Aceh berperan penting dalam mempererat hubungan sosial masyarakatnya. Acara makan bersama, baik dalam skala kecil maupun besar, merupakan bagian integral dari kehidupan sosial Aceh. Dalam acara-acara tersebut, makanan menjadi media untuk menjalin silaturahmi, memperkuat ikatan kekeluargaan, dan membangun rasa kebersamaan. Sebuah hidangan sederhana pun dapat menjadi sarana untuk menciptakan suasana hangat dan akrab di antara sesama.
Tips dan Trik Memasak Makanan Aceh
Memasak makanan Aceh agar menghasilkan cita rasa autentik membutuhkan ketelitian dan pemahaman akan rempah-rempah khasnya. Keberhasilan dalam menghadirkan hidangan Aceh terletak pada pemilihan bahan baku berkualitas, penguasaan teknik memasak, dan sedikit sentuhan kreativitas untuk beradaptasi dengan selera modern. Berikut beberapa tips dan trik yang dapat membantu Anda.
Memilih Bahan Baku Berkualitas Tinggi, Ragam jenis makanan khas Aceh beserta resep pembuatannya
Kualitas bahan baku sangat krusial dalam memasak makanan Aceh. Rempah-rempah segar seperti kemiri, lengkuas, jahe, kunyit, dan cabai akan memberikan aroma dan rasa yang lebih kaya. Pilihlah beras yang berkualitas baik, seperti beras pandan wangi untuk nasi yang pulen. Untuk ikan dan daging, pastikan kesegarannya terjaga. Daging yang sudah mulai tidak segar akan mempengaruhi cita rasa masakan.
Begitu pula dengan seafood, pastikan masih segar dan terbebas dari bau amis yang menyengat.
Mengatasi Masalah Umum Saat Memasak Makanan Aceh
Beberapa masalah umum yang mungkin dihadapi saat memasak makanan Aceh antara lain rasa yang kurang sedap, tekstur yang kurang pas, atau warna yang tidak menarik. Rasa yang kurang sedap bisa disebabkan oleh penggunaan rempah yang kurang tepat atau kurang segar. Tekstur yang kurang pas, misalnya kuah yang terlalu encer atau terlalu kental, dapat dikendalikan dengan mengatur takaran air atau santan.
Sedangkan warna yang kurang menarik bisa diakali dengan penambahan sedikit kunyit atau daun pandan.
- Kuah terlalu encer: Tambahkan sedikit tepung beras atau santan kental.
- Kuah terlalu kental: Tambahkan sedikit air panas sambil terus diaduk.
- Rasa kurang sedap: Periksa kembali kesegaran rempah-rempah dan perhatikan takaran bumbu.
- Warna kurang menarik: Tambahkan sedikit kunyit atau daun pandan.
Variasi dan Modifikasi Resep Makanan Aceh
Resep makanan Aceh dapat dimodifikasi untuk disesuaikan dengan selera modern tanpa menghilangkan ciri khasnya. Misalnya, Mie Aceh dapat divariasikan dengan menambahkan topping seperti ayam panggang atau udang bakar. Kare kambing dapat dibuat dengan porsi yang lebih kecil dan disajikan dengan nasi putih atau roti. Rasa pedasnya dapat disesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan. Inovasi dalam penyajian juga dapat dilakukan, seperti menggunakan plating yang lebih modern dan menarik.
Tips Penyimpanan Makanan Aceh
Menjaga kesegaran makanan Aceh sangat penting agar cita rasanya tetap terjaga. Berikut tabel tips penyimpanan beberapa makanan Aceh:
Makanan Aceh |
Suhu Penyimpanan |
Lama Penyimpanan |
Catatan |
Mie Aceh |
Suhu Ruangan (maksimal 2 jam), Kulkas (hingga 3 hari) |
2 jam (suhu ruangan), 3 hari (kulkas) |
Simpan dalam wadah kedap udara. |
Nasi Gurih Aceh |
Kulkas (hingga 2 hari) |
2 hari |
Panaskan kembali sebelum disajikan. |
Kare Kambing |
Kulkas (hingga 3 hari), Freezer (hingga 1 bulan) |
3 hari (kulkas), 1 bulan (freezer) |
Dinginkan terlebih dahulu sebelum disimpan. |
Kuah Pliek U |
Freezer (hingga 3 bulan) |
3 bulan |
Simpan dalam wadah kedap udara. |
Penutup
Menjelajahi ragam jenis makanan khas Aceh beserta resep pembuatannya bukan sekadar menikmati kelezatan hidangan, tetapi juga menyelami kekayaan budaya dan sejarah Serambi Mekkah. Setiap gigitan mie Aceh, setiap suapan nasi gurih, setiap rasa kuah pliek u, merupakan perjalanan singkat yang membawa kita lebih dekat pada akar identitas Aceh. Semoga uraian ini dapat menginspirasi Anda untuk mencoba memasak dan merasakan sendiri keunikan kuliner Aceh yang luar biasa.
Baca Juga Artikel Ini : annafoodcateringjogja.com/